Kamis, 02 April 2009

Indonesia Linux Conference 2007

Indonesia Linux Conference 2007
Yogyakarta 18 November 2007

Hari minggu disaat yang lain bersantai dan berkumpul bersama keluarga, para Linuxer berkumpul di Aula Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia untuk mengadakan pertemuan tahunan Komunitas Pengguna Linux. KPLI Meeting ini diikuti oleh sekitar 150 aktifis Linux dari beberapa daerah. Bahkan yang cukup mengejutkan, beberapa daerah seperti Kediri, Banyumas, dan Batam mengirimkan perwakilannya. Pertemuan ini berfokus pada 4 hal.

1.

Pendidikan

Di bidang pendidikan disoroti beberapa hal seperti dukungan pemerintah terhadap sistem pendidikan berbasis opensource serta kontribusi komunitas opensource dalam dunia pedidikan.



Ada beberapa faktor yang disoroti, antara lain adanya kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia industri, dimana mayoritas kalangan industri masih menggunakan software propetiary sehingga dikhawatirkan apa yang diajarkan di bangku sekolah menjadi sia-sia.
Meskipun demikian ternyata ada beberapa sekolah di surabaya yang sukses mengimplementasikan opensource di sekolah mereka justru karena keterbatasan spesifikasi hardware, sehingga pihak sekolah memutuskan untuk menggunakan edubuntu dan LTSP sebagai media pengajaran.
Hambatan lain adalah begitu beragamnya distro sehingga bisa menimbulkan ketidaksamaan materi pengajaran, sehingga disinggung perlunya varian BlankOn untuk pendidikan.
Dari sisi kurikulum sebenarnya tidak ada hambatan berarti, hambatan terbesar justru karen belum tersedianya buku pelajaran berbasis opensource. Meskipun mayoritas peserta setuju bahwa yang diperlukan bukanlah migrasi total, tetapi pendidikan TIK yang berimbang antara Opensource dan Propetiary.
2.WARNET (Warung Internet)



&nbs p;Dari kalangan pengusaha warnet berbasis opensource diketahui bahwa sebenarnya yang menjadi hambatan bagi pengelola dan pengunjung warnet bukanlah jenis sistem operasi yang terinstall, melainkan pelayanan dan citra opensource yang sulit untuk dikuasai harus dihindarkan.
Seorang peserta dari Makassar menyampaikan bahwa warnet yang dia kelola bertahan bukan karena menetapkan harga lebih murah atau mengunakan sistem operasi windows, tetapi lebih kepada pelayanan dan pengelolaan pelanggan.
Adanya event promosi yang kontinue menjadi kunci keberhasilan warnet berbasis opensource.
3.Migrasi
Migrasi dari propetiary ke opensource merupakan hal terkompleks selama pembicaraan karena banyak faktor mulai teknik pengerjaan dan bagaimana mengadaptasi software ERP yang ada ke platform opensource. Sebagian besar peserta diskusi menyarankan migrasi secara bertahap dimulai dari migrasi database ke MySQL atau PostgreSQL karena dari sisi ini perubahan source code masih minimal, baru pada tahap berikutnya diubah dari bacoffice ke frontoffice. Java merupakan opsi pertama karena bisa berjalan di beberapa platform sistem operasi.
4.Bisnis dan legalitas
&nbs p;Berbisnis opensource ? itulah yang dibicarakan dalam kelompok diskusi ini, pada intinya membicarakan bagaimana legalitas komunitas Linux yang ada agar bisa diterima sebagai lembaga legal dan bisa bekerjasama dengan lembaga lain baik di dalam maupun diluar negeri. Ada kesepakatan untuk membuat lembaga legal secara independen di tiap-tiap KPLI, hal ini terjadi karena KPLI di tiap-tiap daerah independen dan tidak ada pengurus pusat. Sementara YPLI yang selama ini menjadi satu-satunya lembaga legal yang menaungi setiap kegiatan KPLI di daerah.

Berita IT : Indonesia Linux Conference 2007" title="Berita IT : Indonesia Linux Conference 2007" align="middle" border="0" width="300" height="225">

Acara ditutup dengan penentuan event ILC 2008, dan dengan suara bulat ILC tahun 2008 diadakan di Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar